SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN
SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN
LATAR
BELAKANG MASALAH
SIM menyediakan informasi bagi para
pengelola perusahan untuk pengambilan keputusan yang bersifat taktis. Pada
tingkat tertinggi, SIM menyediakan informasi bagi pimpinan perusahaan,
menyangkut informasi strategis yang diperlukan untuk menentukan langkah perusahaan.
Secara teoritis, SIM akan sangat membantu para pengelola perusahaan dari berbagai tingkatan dalam melaksanakan tugasnya.Dalam teori SIM, tersirat pengertian bahwa informasi akan selalu tersedia pada setiap tingkatan pengelola, sesuai dengan kebutuhannya.Proses pengolahan dan penyebaran infofmasi pada SIM sifatnya menyeluruh, atau kadang kala disebut sebagai pendekatan system secara total (Total Systems Approach).
Secara teoritis, SIM akan sangat membantu para pengelola perusahaan dari berbagai tingkatan dalam melaksanakan tugasnya.Dalam teori SIM, tersirat pengertian bahwa informasi akan selalu tersedia pada setiap tingkatan pengelola, sesuai dengan kebutuhannya.Proses pengolahan dan penyebaran infofmasi pada SIM sifatnya menyeluruh, atau kadang kala disebut sebagai pendekatan system secara total (Total Systems Approach).
Dengan semakin berkembangnya
teknologi informasi di dunia maya saat ini, dimana segala kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu
instansi,komputer merupakan alat kebutuhan dalam menciptakan dan memperoleh
serta memproses suatu sistem informasi yang setiap saat akan selalu berkembang.
Oleh karena itu setiap orang harus mampu berupaya mengikuti arus informasi yang
berkembang di dunia teknologi ini.
Pada
instansi perusahaan manapun saat ini pastilah menggunakan Sistem Informasi
Manajemen yaitu sebuah sistem manusia ataupun mesin yang terpadu (integrated),
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen dan
pengambilan keputusan.
PEMBAHASAN
1. SISTEM INFORMASI AKADEMIK
“Sistem Informasi Akademik secara khusus dirancang untuk
memenuhi kebutuhan Perguruan Tinggi yang menginginkan layanan pendidikan yang
terkomputerisasi untuk meningkatkan kinerja, kualitas pelayanan, daya saing dan
kualitas SDM yang dihasilkannya.Teknologi Informasi berperan penting dalam
memperbaiki kinerja suatu organisasi. Penggunaannya tidak hanya sebagai proses
otomatisasi terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan akurasi,
kecepatan, dan kelengkapan sebuah sistem yang terintegrasi , sehingga proses
organisasi yang terjadi akan efisien, terukur, fleksibel.Pemanfaatan teknologi
informasi menjadi kebutuhan yang tak dapat ditawar lagi, karena ketersediaan
informasi yang terintegrasi makin penting dalam mendukung upaya menciptakan
sistem perusahaan/organisasi yang efisien dan kompetitif.
SEKILAS TENTANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK
Sistem Informasi Akademik sangat membantu dalam pengelolaan
data nilai mahasiswa, mata kuliah, data staf pengajar (dosen)serta administrasi
fakultas/jurusan yang sifatnya masih manual untuk dikerjakan dengan bantuan
Software agar mampu mengefektifkan waktu dan menekan biaya operasional.
Sistem Informasi Akademik juga telah disesuaikan dengan
kebutuhan Perguruan Tinggi termasuk pembuatan laporan EPSBED (Evaluasi Program
Studi Berbasiskan Evaluasi Diri) yang diserahkan kepada DIKTI setiap semester
secara OTOMATIS.
KEUNGGULAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK
1. User FriendlyDisain tampilan dan menu-menu Sistem
Informasi Akademik Suteki mudah dioperasikan dengan tidak menghilangkan
informasi penting yang ingin disampaikan.
2. Sesuai dengan kebutuhan Perguruan TinggiSISTEM INFORMASI AKADEMIK dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan sistem akademik pada Perguruan Tinggi seperti sistem pengambilan mata kuliah, format transkrip nilai, pengelolaan data mahasiswa dan dosen, pengelolaan program studi dan lain-lain.
2. Sesuai dengan kebutuhan Perguruan TinggiSISTEM INFORMASI AKADEMIK dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan sistem akademik pada Perguruan Tinggi seperti sistem pengambilan mata kuliah, format transkrip nilai, pengelolaan data mahasiswa dan dosen, pengelolaan program studi dan lain-lain.
3. Kompatibel dengan laporan DIKTI (SK-034)SISTEM INFORMASI
AKADEMIK dapat mengakomodir kebutuhan pembuatan laporan EPSBED (Evaluasi
Program Studi Berbasiskan Evaluasi Diri) sk-034 dari DIKTI. Sehingga laporan ke
DIKTI setiap semester dapat dibuat dengan cepat karena diambil dari ‘transaksi’
kegiatan harian instansi Anda.
4. Menekan Biaya OperasionalSISTEM INFORMASI AKADEMIK
terbukti efektif memangkas biaya operasional pengelolaan data akademik terutama
dalam hal efektifitas kerja dan biaya untuk alat tulis kantor (ATK).
5. Berbasis Web/JaringanSISTEM INFORMASI AKADEMIK dapat
digunakan dalam sebuah jaringan lokal (LAN) maupun internet sehingga memudahkan
koordinasi dan efekti kerja.
6. Bebas biaya lisensi untuk komputer clientBiaya lisensi
software hanya dikenakan pada komputer server. User berhak/dibebaskan
menggunakan komputer client tanpa dibebani biaya tambahan, berapapun jumlah
komputer client yang digunakan.
7. Dikembangkan secara konsisten : SISTEM INFORMASI AKADEMIK dikembangkan secara ber kesinambungan dan konsisten demi meningkatkan kemampuannya terutam dalam penyesuaian dengan versi terbaru dari sistem laporan EPSBED ke DIKTI.
7. Dikembangkan secara konsisten : SISTEM INFORMASI AKADEMIK dikembangkan secara ber kesinambungan dan konsisten demi meningkatkan kemampuannya terutam dalam penyesuaian dengan versi terbaru dari sistem laporan EPSBED ke DIKTI.
8. Perbaikan Bug/Error jarak jauhKami menjamin bug program
(jika Anda temukan) akan kami tangani dan perbaiki dengan segera, walaupun
lokasi instansi Anda jauh dari kanrtor kami (Bandung). Update perbaikan bug
akan segera kami upload ke website Suteki. Karena itu relasi-relasi Suteki yang
tersebar di seluruh Indonesia tetap nyaman menggunakan sofware-software Suteki.
9. Fiturnya Lengkap SISTEM INFORMASI AKADEMIK memberikan
kemudahan dalam mengelola:
-
Data Dosen
-
Data Mahasiswa
-
Data Mata Kuliah
-
Data Dosen Pengajar Mata Kuliah
-
Data Komponen Nilai Mata Kuliah
-
Data Nilai Mahasiswa
Sistem Informasi Akademik
dikembangkan secara aktif dan kontinu. Setiap pengguna Sistem Informasi
Akademik berhak memberikan masukan-masukan positif berdasarkan kebutuhan
mereka.Setiap usulan dan saran yang disampaikan akan diterima oleh Suteki,
selanjutnya akan di ‘filter’ saran mana yang akan direalisasikan dan mana yang tidak.
Hasil update akan diberikan secara GRATIS* kepada seluruh pengguna SISTEM
INFORMASI AKADEMIK.*. Khusus untuk upgrade diluar perubahan format laporan dari
DIKTI
2. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem Informasi Manajemen merupakan sistem informasi yang menghasilkan
hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses
yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan manajemen.
Tujuan Umum
Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan
harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.Menyediakan
informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian,
dan perbaikan berkelanjutan.Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan
pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan
mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi
kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap
manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).
Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai
aktivitas-aktivitas:Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan
akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh
karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode
untuk mencapai tujuan tersebut.Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari
peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus
diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya
untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas
manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif
sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai
alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini
merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih
diantara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih.
Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat
dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Bagian SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:Sistem
informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan
transaksi keuangan.Sistem informasi pemasaran (marketing information systems),
menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan
pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pemasaran.
Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management
information systems).
Sistem informasi personalia (personal information systems).
Sistem informasi distribusi (distribution information
systems).
Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information
systems).
Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and
development information systems).
Sistem informasi analisis software Sistem informasi teknik
(engineering information systems).
3.
SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN
Sistem pendukung keputusan (Decision Support System / DSS)
pada awalnya diciptakan oleh dua professor di MIT (Anthony Gorry dan Michael
S.Morton) pada tahun 70-an. Menurut mereka DSS harus diarahkan untuk mendukung
manajemen pada masalah-masalah yang semi-structured (semi-terstruktur), yaitu
masalah yang memiliki informasi kurang lengkap sehingga para manajer ragu dalam
mengambil keputusan. DSS akan memberi dukungan atau alternatif penyelesaian
sehingga para manajer dapat menguji alternatif ini untuk memilihi mana yang
terbaik.
Menurut Alter ada enam macam dukungan yang bisa diberikan oleh DSS, dari yang paling mudah hingga yang cukup rumit, sebagai berikut:
1.
Mengambil elemen-elemen informasi
dari database yang tersedia
2.
Menganalisis seluruh file laporan
dari berbagai unit kerja dalam organisasi
3.
Menyiapkan laporan dari berbagai
file, misalnya dari file rugi-laba, file analisis penjualan, dsb.
4.
Memperkirakan akibat dari suatu
alternatif keputusan, disini digunakan model matematis, misalnya model
pertumbuhan, lalu beberapa nilai dicoba, dan efek-nya dianalisis, sehingga bisa
dipilih yang terbaik.
5.
Mengusulkan keputusan, user bisa
memakai model matematis, misalnya linear-programming, untuk mencari nilai
optimal, hasilnya bisa diusulkan sebagai satu keputusan yang harus diambil.
6.
Mengambil keputusan, user bisa
memilih model yang rumit dan hasil analisis-nya bisa diambil sebagai suatu
keputusan.
Menurut Moore and Chang, SPK dapat
digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad hoc data,
dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa
depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Tahapan SPK:
1)
Definisi masalah
2)
Pengumpulan data atau elemen
informasi yang relevan
3)
Pengolahan data menjadi informasi
baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
4)
Menentukan alternatif-alternatif
solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
1)
Membantu menyelesaikan masalah
semi-terstruktur
2)
Mendukung manajer dalam mengambil
keputusan
3)
Meningkatkan efektifitas bukan
efisiensi pengambilan keputusan Dalam pemrosesannya, SPK dapat menggunakan
bantuan dari sistem lain seperti Artificial Intelligence, Expert Systems, Fuzzy
Logic, dll.Model dari suatu Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut:
Model Sistem Pendukung Keputusan Perlu ditekankan bahwa
tujuan dari DSS adalah:
·
Membantu manager dalam membuat
keputusan untuk masalah semi-terstruktur
·
Mendukung penilaian manager bukan
menggantikannya
·
Meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusan
4.
OTOMATISASI
KANTOR
Otomatisasi Kantor merupakan sebuah rencana untuk menggabungkan
teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan pekerjaan demi
meningkatkan produktifitas pekerjaan.Dimulai pada tahun 1964, ketika IBM
memasarkan mesin yang disebut Magnetic Tape / Selectric Typewriter ( MT/ST)
yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang telah direkam dalam pita
magnetik secara otomatis
ü
Definisi OAOffice Automation /
Otomatisasi Kantor adalah : Penggunaan alat elektronik untuk memudahkan
komunikasi formal dan informal terutama berkaitan dengan komunikasi informasi
dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan untuk meningkatkan
produktivitas.
ü
Sistem Elektronik Formal dan
Informal. Beberapa sistem OA direncanakan secara formal, dan mungkin
didokumentasikan dg suatu prosedur tertulis, mirip SIM. Namun, sebagian besar
sistem OA tidak direncanakan atau diuraikan secara tertulis, mirip DSS.
ü
Komunikasi Informasi. Kata kunci
yang membedakan OA dengan subsistem CBIS lain adalah komunikasi. OA dimaksudkan
untuk memudahkan segala jenis komunikasi, baik lisan maupun tertulis.
ü
Orang-orang di Dalam dan di Luar
Perusahaan. Sistem OA masa kini memudahkan komunikasi tidak hanya di antara
orang-orang di dalam perusahaan, tetapi juga dengan orang lain di lingkungan
perusahaan.Karena OA tidak memiliki mengelola data, penggunaan database
dibatasi pada isi informasi. Informasi dikumpulkan dari sistem fisik perusahaan
(SIA menggumpulkan datanya). Informasi juga disediakan oleh lingkungan.
Informasi berfungsi sebagai input
bagi aplikasi OA berbasis komputer seperti pengolah kata, e-mail, dan
konferensi komputer. Pemecah masalah lain berada ditengah-tengah garis yg
memisahkan perusahaan dengan lingkungan. Ini berarti bahwa orang-orang itu
mungkin berada di kedua area tersebut. Model tsb. Juga mencerminkan penggunaan
aplikasi OA berbasis non-komputer seerti konferensi video dan audio.
Tujuan OA :
1. Penggabungan dan penerapan
teknologi
2. Memperbaharui proses pelaksanaan
pekerjaan di kantor
3.Meningkatkan produktifitas dan
efektifitas pekerjaan
Tujuan OA masa kini :
o
Pendapatan yang Lebih Tinggi versus
Penghindaran Biaya.Komputer tidak menggantikan pekerja saat ini, tetapi
komputer menunda penambahan pegawai yang diperlukan untuk menangani beban kerja
yang bertambah.
o
Pemecahan masalah Kelompok.Cara OA
berkontribusi pada komunikasi ke dan dari manajer membuatnya sangat cocok
diterapkan untuk memecahkan masalah kelompok.
o
Pelengkap – Bukan Pengganti.Sebagai
suatu cara komunikasi bisnis, OA bukan tanpa keterbatasan. OA tidak akan
menggantikan semua komunikasi interpersonal tradisional – percakapan tatap
muka, percakapan telepon, pesan tertulis pada memo, dan sejenisnya.
OA harus bertujuan melengkapi
komunikasi tradisional. Pengguna OA digunakan oleh semua orang yang bekerja di
dalam kantor, namun ada empat kategori yang pengguna OA, yaitu :
o
Manajeradalah orang yang bertanggung
jawab mengelola sumber daya perusahaan, terutama SDM.
o
Profesionaltidak mengelola orang,
tetapi menyumbangkan keahlian khususnya (mis. Pembeli, wiraniaga, dan asisten
staff khusus). Manajer dan profesional secara bersama dikenal sebagai pekerja
terdidik.
o
Sekretarisbisanya ditugaskan pada
pekerja terdidik tertentu untuk melaksanakan berbagai tugas seperti menangani
korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
o
Pegawai administratifmelaksanakan
tugas-tugas untuk sekretaris, seperti mengoperasikan mesin fotocopy, menyusun
dokumen, menyimpan dokumen dan mengirimkan surat.
Aplikasi OA :
1.
Pengolahan Kata adalah penggunaan
alat elektronik yang secara otomatis melaksanakan banyak tugas yang diperlukan
untuk menyiapkan dokumen yang ditik atau dicetak.
2.
Surat elektronikDikenal sebagai
E-mail, adalah penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai
mengirim, menyimpan dan menerima pesan-pesan deengan menggunakan terminal
komputer dan alat penyimpanan
3.
Voice mailHampir sama dengan surat
elektronik tetapi pesan dikirim dengan mengucapkannya kedalam telepon. Telepon
juga digunakan untuk mengambil pesan-pesan yang telah dikirimkan. Voice mail
memerlukan komputer dengan kemampuan menyimpan pesan audio dalam bentuk digital
dan kemudian mengubahnya kembali menjadi bentuk audio saat dipanggil. Tiap
pemakai mempunyai voice mailbox dalam penyimpanan sekunder, dan peralatan
khusus mengubah pesan audio ke dan dari bentuk digital.
4.
Kalender elektronik adalah
penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan dan mengambil kalender pertemuan
manajer. Cara kerjanya mirip seperti organizer. Manajer atau sekretaris dapat
memasukkan pertemuan-pertemuan, membuat perubahan dan menelaah kalender itu
dengan menggunakan keyboard. Konfigurasi peralatannya sama dengan e-mail.
Biasanya perangkat lunak e-mail menyertakan kemampuan kalender elektronik
5.
Konferensi Audio adalah penggunaan
peralatan komunikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio diantara
orang-orang yang tersebar secara geografis dengan tujuan melaksanakan
konferensi. Telepon koferensi (conference call) merupakan bentuk pertama
konferensi audio dan masih digunakan. Konferensi audio tidak memerlukan
komputer, hanya melibatkan fasilitas komunikasi audio dua arah. Keuntungan konferensi
audio :- Biaya peralatan yang diperlukan untuk konferensi audio berada dalam
jangkauan semua perusahaan.- Orang-orang merasa santai berbicara di telepon.-
Konferensi audio dapat disiapkan dalam waktu singkat
6.
Konferensi video adalah penggunaan
peralatan televisi untuk menghubungkan para peserta konferensi yang tersebar
secara geogrrafis. Peralatan tersebut menyediakan hubungan audio dan video.
Seperti konferensi audio, konferensi video tidak memerlukan komputer 3
konfigurasi dasar konferensi video, berdasarkan kemampuan sinyalnya :
ü Video Satu Arah dan Audio Satu Arah Sinyal video dan audio
dikirimkan dari satu tempat transmisi kesatu atau beberapa tempat penerimaan.
ü Video Satu Arah dan Audio Dua Arah Kemampuan audio dua arah
memungkinkan orang ditempat penerimaan berbicara dengan orang di tempat
transmisi sementara semua orang melihat pada gambar video yang sama.
ü Video dan Audio Dua Arah Komunikasi audio dan video antara
semua tempat berlangsung duaarah. Cara ini merupakan pendekatan konferensi yang
paling mahal.
7.
Konferensi Komputer
ü
Terdapat perbedaan yang tipis antara
konferensi komputer dengan e-mail. Kedua aplikasi menggunakan perangkat lunak
yang sama dan konfigurasi peralatan yang sama. Yang membedakan adalah orang
yang menggunakan sistem dan masalah yang dibahas.
ü
Konferensi komputer adalah
penggunaan jaringan komputer untuk memungkinkan para anggota tim pemecahan
masalah bertukar informasi mengenai masalah yang sedang dipecahkan.
ü
Sebaliknya, e-mail dapat digunakan
oleh siapa pun dengan akses ke sistem dan untuk tujuan apa pun.
ü
konferensi komputer dapat digunakan
dalam satu tempat geografis. Teleconferencing mencakup tiga bentuk konferensi
elektronik yaitu audio, video dan komputer.
8. Transmisi
faxsimili
ü
FAX, singkatan dari facsimile
transmision, adalah penggunaan peralatan khususyang dapat membaca citra dokumen
pada satu ujung saluran komunikasi dan membuat salinannya di ujung yang lain.
Saluran komunikasinya sangat sering berbentuk saluran telepon biasa.
ü
Fax berkontribusi pada pemecahan
masalah dengan membagikan dokumen kepada anggota tim yang lain secara cepat dan
mudah, tanpa dibatasi oleh letak geografis mereka. Semua yang difotokopi dapat
ditransmisikan melalui fax.
9. `VideotextPenggunaan komputer
untuk menampilkan pada layar CRT materi narasi dan grafik yang tersimpan.Untuk
menyediakan informasi dalam bentuk videotext, terdapat tiga sumber utama
bahannya, yaitu :
ü
Menciptakan file videotext pada
komputernya sendiri.
ü
Berlangganan jasa videotext, yang
memungkinkan pemakai untuk mengakses file videotext yang disediakan oleh jasa
tersebut.
ü
Memperoleh akses ke file videotext
dari perusahaan lain.
10. Pencitraan
(imaging)Merupakan penggunaan pengenal karakter secara optik (optical character
recognition) untuk mengubah catatan-catatan kertas atau microfilm menjadi
format digital untuk disimpan didalam alat penyimpanan sekunder . Kemudian
citra tersebut dapat diambil untuk ditampilkan atau dicetak.
11. Deskstop Publishing (DTP)Adalah
penggunaan komputer untuk menyiapkan output tercetak yang kualitasnya sangat
mirip dengan yang dihasilkan oleh typesetter. Sistem DTP berbentuk suatu
konfigurasi komputer mikro yang mencakup layar CRT resolusi tinggi dan printer
laser, dan dikendalikan oleh perangkat lunak DTP. Layar resolusi tinggi
memungkinkan operator menampilkan citra dalam bentuk WYSIWYG ( What You See Is
What You Get). Tampilan layar sama persis dengan salinan kertas yang dihasilkan
oleh printer laser.
5.
SISTEM
PAKAR
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan
kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan sistem
pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar
mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh
dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat
membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan mempunyai
asisten yang berpengalaman dan mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam
penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah penarikan kesimpulan
(inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang diberikan oleh satu
atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua hal tersebut
disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses pengambilan
keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi
ciri-ciri sebagai berikut :
·
Memiliki informasi yang handal.
·
Mudah dimodifikasi.
·
Dapat digunakan dalam berbagai jenis
komputer.
·
Memiliki kemampuan untuk belajar
beradaptasi.
Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat
yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar, antara lain :
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara
berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan
keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan
produktivitas.
5. Meningkatkan kualitas.
6. Mampu mengambil dan melestarikan
keahlian para pakar (terutama yang termasuk keahlian langka).
7. Mampu beroperasi dalam lingkungan
yang berbahaya.
8. Memiliki kemampuan untuk
mengakses pengetahuan.
9. Memiliki reabilitas.
10. Meningkatkan kapabilitas sistem
komputer.
11. Memiliki kemampuan untuk bekerja
dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
12. Sebagai media pelengkap dalam
pelatihan.
13. Meningkatkan kapabilitas dalam
penyelesaian masalah.
14. Menghemat waktu dalam
pengambilan keputusan.
Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa
keuntungan, sistem pakar juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain :
1. Biaya yang diperlukan untuk
membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu
saja erat kaitannya dengan ketersediaan pakar di bidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai
benar.
Alasan Pengembangan Sistem Pakar
Sistem pakar sendiri dikembangkan
lebih lanjut dengan alasan :
• Dapat menyediakan kepakaran setiap
waktu dan di berbagai lokasi.
• Secara otomatis mengerjakan
tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
• Seorang pakar akan pensiun atau
pergi.
• Seorang pakar adalah mahal.
• Kepakaran dibutuhkan juga pada
lingkungan yang tidak bersahabat.
Modul Penyusun Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu
sistem pakar disusun oleh tiga modul utama yaitu :
1.
Modul Penerimaan Pengetahuan
(Knowledge Acquisition Mode) Sistem berada pada modul ini, pada saat ia
menerima pengetahuan dari pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan
yang akan digunakan untuk pengembangan sistem, dilakukan dengan bantuan knowledge
engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai penghubung antara suatu
sistem pakar dengan pakarnya.
2.
Modul Konsultasi (Consultation
Mode)Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas permasalahan
yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam modul konsultasi. Pada modul
ini, user berinteraksi dengan sistem dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan oleh sistem.
3.
Modul Penjelasan (Explanation
Mode)Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh system (bagaimana
suatu keputusan dapat diperoleh).
Struktur Sistem Pakar
Komponen utama pada struktur sistem
pakar menurut Hu et al (1987) meliputi:
1.
Basis Pengetahuan (Knowledge
Base)Basis pengetahuan merupakan inti dari suatu sistem pakar, yaitu berupa
representasi pengetahuan dari pakar. Basis pengetahuan tersusun atas fakta dan
kaidah. Fakta adalah informasi tentang objek, peristiwa, atau situasi. Kaidah
adalah cara untuk membangkitkan suatu fakta baru dari fakta yang sudah
diketahui.
2.
Mesin Inferensi (Inference
Engine)Mesin inferensi berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi
berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan
pada basis pengetahuan yang tersedia. Di dalam mesin inferensi terjadi proses
untuk memanipulasi dan mengarahkan kaidah, model, dan fakta yang disimpan dalam
basis pengetahuan dalam rangka mencapai solusi atau kesimpulan. Dalam
prosesnya, mesin inferensi menggunakan strategi penalaran dan strategi
pengendalian. Strategi penalaran terdiri dari strategi penalaran pasti (Exact
Reasoning) dan strategi penalaran tak pasti (Inexact Reasoning). Exact
reasoning akan dilakukan jika semua data yang dibutuhkan untuk menarik suatu
kesimpulan tersedia, sedangkan inexact reasoning dilakukan pada keadaan
sebaliknya.Strategi pengendalian berfungsi sebagai panduan arah dalam melakukan
prose penalaran. Terdapat tiga tehnik pengendalian yang sering digunakan, yaitu
forward chaining, backward chaining, dan gabungan dari kedua teknik
pengendalian tersebut.
3.
Basis Data (Data Base)Basis data
terdiri atas semua fakta yang diperlukan, dimana fakta fakta tersebut digunakan
untuk memenuhi kondisi dari kaidah-kaidah dalam sistem. Basis data menyimpan
semua fakta, baik fakta awal pada saat sistem mulai beroperasi, maupun
fakta-fakta yang diperoleh pada saat proses penarikan kesimpulan sedang
dilaksanakan. Basis data digunakan untuk menyimpan data hasil observasi dan
data lain yang dibutuhkan selama pemrosesan.
4.
Antarmuka Pemakai (User
Interface)Fasilitas ini digunakan sebagai perantara komunikasi antara
pemakai.dengan komputer.
Teknik Representasi Pengetahuan
Representasi pengetahuan adalah
suatu teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam
suatu skema/diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan
antara suatu data dengan data yang lain. Teknik ini membantu knowledge engineer
dalam memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat
beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam
pengembangan suatu sistem pakar, yaitu :
a.
Rule-Based KnowledgePengetahuan
direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk
representasi ini terdiri atas premise dan kesimpulan.
b.
Frame-Based KnowledgePengetahuan
direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
c.
Object-Based KnowledgePengetahuan
direpresentasikan sebagai jaringan dari obyek-obyek. Obyek adalah elemen data
yang terdiri dari data dan metoda (proses).
d.
Case-Base ReasoningPengetahuan
direpresentasikan dalam bentuk kesimpulan kasus (cases).Inferencing dengan Rule
: Forward dan Backward ChainingInferensi dengan rules merupakan implementasi
dari modus ponen, yang direfleksikan dalam mekanisme search (pencarian). Dapat
pula mengecek semua rule pada knowledge base dalam arah forward maupun
backward. Proses pencarian berlanjut sampai tidak ada rule yang dapat digunakan
atau sampai sebuah tujuan (goal) tercapai.
Ada dua metode inferencing dengan
rules, yaitu forward chaining atau data-driven dan backward chaining atau
goal-driven.
Backward chaining
·
Menggunakan pendekatan goal-driven,
dimulai dari ekspektasi apa yang diinginkan terjadi (hipotesis), kemudian
mengecek pada sebab-sebab yang mendukung (ataupun kontradiktif) dari ekspektasi
tersebut.
·
Jika suatu aplikasi menghasilkan
tree yang sempit dan cukup dalam, maka gunakan backward chaining.b. Forward
chaining
·
Forward chaining merupakan grup dari
multiple inferensi yang melakukan pencarian dari suatu masalah kepada
solusinya.
·
Jika klausa premis sesuai dengan
situasi (bernilai TRUE), maka proses akan meng-assert konklusi.
·
Forward chaining adalah data-driven
karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru konklusi
diperoleh.
·
Jika suatu aplikasi menghasilkan
tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan forward chaining.
KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pamakai dengan kebutuhan yang sama. Informasi memegang peranan yang sangat dominan dalam suatu pengolahan, pendistribusian, penyimpanan dan penemuan kembali informasi perusahaan atau organisasi.Pimpinan dapat memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien dalam pengumpulan data yang berlangsung secara sistematika dan periodik.
No comments:
Post a Comment